Wednesday 7 September 2016

Definisi Akidah / Aqidah

‘Aqidah menurut bahasa Arab (etimologi) berasal dari kata al-‘aqdu yang berarti ikatan, at-tautsiiqu yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-ihkaamu yang artinya mengokohkan (menetapkan), dan ar-rabthu biquwwah yang berarti mengikat dengan kuat.
Sedangkan menurut istilah (terminologi) yang umum, ‘aqidah adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikitpun bagi orang yang meyakininya.
Jadi ‘Aqidah Islamiyyah adalah keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada Allah swt. dengan segala pelaksanaan kewajiban, bertauhid dan taat kepada-Nya, beriman kepada Malaikat-malaikat-Nya, Rasul-Rasul-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Hari Akhir, takdir yang baik dan buruk dan mengimani seluruh apa yang telah shahih tentang Prinsip-prinsip Agama (Ushuluddin), Perkara-perkara yang ghaib, beriman kepada apa yang menjadi ijma’ (konsensus) dari Salafush Shalih, serta seluruh berita qath’i (pasti), baik secara ilmiah maupun amaliyah yang telah ditetapkan menurut al-Qur’an dan as-Sunnah yang shahih serta ijma’ Salafush Shalih.


&

Definisi Akhirat

Pengertian alam akhirat: 

adalah alam ghaib yang akan didiami oleh manusia setelah meninggalkan alam dunia ini. Alam akhirat ini terdiri dari syurga dan neraka, yang akan ditempati oleh manusia sesuai dengan amalan masing-masing. Yang beriman dan beramal shalih /baik akan masuk syurga dan yang kafir, serta timbangan amal buruknya lebih berat dibanding kebaikannya akan masuk ke neraka.

Beriman kepada adanya akhirat adalah wajib bagi orang yang mengaku Islam dan merupakan salah satu rukun iman.


&

Monday 5 September 2016

Pengertian Akad Nikah

Definisi Akad Nikah adalah: IJAB (kalimat yang diucapkan oleh juru nikah /penghulu) dalam pernikahan, yang dijawab dengan QABUL (kalimat penerimaan yang diucapkan oleh pengantin pria).


Akad nikah termasuk syarat sahnya sebuah pernikahan.

&

Saturday 30 July 2016

Sensor Peraba




1.      Telapak tangan
2.      Telapak kaki
3.      Badan
4.      Lidah

Untuk menjaga sensor peraba, maka handuk bayi pada pagi lebih kasar dan handuk mandi sore handuknya yang lembut. Hal ini untuk memberi stimulus sensor paraba dengan tekstur tersebut.

Demikian juga dengan sabun, perlu berfariasi agar sensor kulit terlatih dan tidak mudah alergi terhadap pengaruh yang mengancam kulit dimana terdapat sensor peraba.

&

Shadow Teacher




1.      Membuat kesepakatan dengan ABK yang didampinginya tentang beberapa aturan main. Misalnya: “Kalau mau ke toilet izin dulu ya...”
2.      Berikan konsekuensi seperlunya, berbeda dengan ancaman. Konsekuensi adalah efek yang diberikan sebagai imbalan terhadap sikap anak. Jika dia bersikap yang sesuai dengan target pembelajaran maka ditambah kenyamanannya dan dikurangi ketidaknyamanannya. Dan sebaliknya.
3.      Beda konsekuensi dengan ancaman: ancaman bersifat membully dan tidak ada hubungannya dengan sikap si anak. Membully bisa dengan tindakan [mencubit, menabok dll] atau dengan ucapan [kata-kata kotor dan umpatan].
4.      Dalam mengerjakan soal, Shadow teacher bukan pembantu, bukan memberikan jawaban tapi  mempertajam pemahaman ke arah jawaban.
5.      Jika memberi instruksi tidak cukup dengan vokal, tapi disertai dengan gerakan  tangan sebagai isyarat untuk menegaskan dan memperjelas instruksi.
6.      Memegang/ menenangkan anak ABK tidak ditarik tangannya, tapi shadow memegang kedua bahunya krn ini akan lebih nyaman.
7.      Menulis gerakannya harus benar, tidak boleh terbalik karena menentang kerja saraf.
8.      Untuk memindahkan anak, jangan digendong. Tapi diprosesnya dipecah, pertama disuruh berdiri lalu pindah, jika tak mau digelitiki. Kenapa ? karena yang penting adalah prosesnya, bukan hasilnya.
9.      Menyiapkan kegiatan yang berstruktur baik di dalam maupun di luar ruangan agar ABK mampu berinteraksi dengan orang lain.
10.  Mengontrol emosi anak. Ketika anak sedang tantrum (emosi) maka tidak perlu digubris, abaikan saja pura-pura tidak tahu.
11.  Reward dan punishment tidak boleh delay, tapi harus secepatnya. Jika tertunda maka si anak tidak faham kenapa dia harus kena sanksi.

Narasumber:  dr. Tri Gunadi, A.Md.OT., S.Psi.

Gadget




1.      Mempengaruhi saraf otak sehingga radiasi bisa merusak saraf jantung, prostat, pencernakan
2.      Anak di bawah 12 tidak boleh menggunakan gadget yang bersinyal.
3.      Membuang waktu produktif karena lupa dengan tugas dan cenderung sibuk dengan sesuatu yang tidak bermanfaat.
4.      Pemborosan uang, karena harus membayar internet untuk sesuatu yang kurang bermanfaat.
5.      Menciptakan generasi yang konsumtif dan tidak inovatif, karena hanya sebagai penikmat sebuah produk dan tidak terbangung untuk menciptakan sebuah penemuan.

&

Tantrum Temperamental / esensial




1.      Anak Berkebutuhan Khusus [Autisme] jenis ini tidak bisa merasakan sedih, gembira, sakit.
2.      Aksi Anak Berkebutuhan Khusus yang cenderung ekstrim, misalnya dengan membenturkan kepala ke dinding dan dia tidak merasakan sakit karena sensor sarafnya tidak baik.
3.      Guru Pendamping menenangkan dari belakang. Jangan dari samping atau bahkan dari depan, karena berbahasa bisa terkena benturan kepala atau kena pukulan tangan anak tsb
4.      Shadow teacher tidak boleh bersuara heboh, cukup dengan: ssttt.... sstt....
5.      Saraf otak mirip instalasi listrik yang semrawut. Jika terjadi kejang demam, maka ini artinya mirip dengan korsluiting aliran listrik. Hal ini terjadi karena ada kelainan saat persalinan. Setiap rumah yang punya bayi wajib punya: termometer badan, parasetamol, profen, stesolid.
6.      Demam adalah alarm sebuah kerusakan.

&

Tantrum Manipulatif:




1.      Biasanya Anak Autisme jenis ini akan guling-guling sebagai luapan emosinya.
2.      Cara mengatasinya bisa dengan cara membuat basah lantai tempat dia gulung-gulung. Dan katakan: “Ingat ya... kalau kamu gulung-gulung di sini maka bajumu nanti basah.” Dan tentu saja ini sudah dikomunikasikan dengan orang tua.
3.      Saraf identifikasinya untuk mengukur senang, bahagia, sedih dll tidak bekerja. Tidak bisa mengukur agak senang, senang, senang sekali. Semua itu sama saja. Jika senang tertawa dan jika kurang senang akan guling-guling.
4.      Guru Pendamping mengabaikan Anak autisme yang sedang tantrum tersebut dengan berpura-pura tidak tahu, karena tidak mungkin si anak akan menyakiti dirinya sendiri.
5.      Jika anak sedang tantrum, dia sejatinya hanya minta perhatian. Jika Shadow teacher menuruti kemauan anak, maka hal tersebut akan memperburuk kemajuannya.
6.      Alihkan perhatian anak dengan memberikan statemen baru yang menarik perhatian, misalnya: “Ayoo... yang mau ikut mewarnai gambar nanti dapat tambahan point 100... siapa yang mau...”

&