1.
Membuat kesepakatan dengan ABK yang didampinginya
tentang beberapa aturan main. Misalnya: “Kalau mau ke toilet izin dulu ya...”
2.
Berikan konsekuensi seperlunya, berbeda dengan
ancaman. Konsekuensi adalah efek yang diberikan sebagai imbalan terhadap sikap
anak. Jika dia bersikap yang sesuai dengan target pembelajaran maka ditambah
kenyamanannya dan dikurangi ketidaknyamanannya. Dan sebaliknya.
3.
Beda konsekuensi dengan ancaman: ancaman bersifat
membully dan tidak ada hubungannya dengan sikap si anak. Membully bisa dengan
tindakan [mencubit, menabok dll] atau dengan ucapan [kata-kata kotor dan
umpatan].
4.
Dalam mengerjakan soal, Shadow teacher bukan pembantu,
bukan memberikan jawaban tapi
mempertajam pemahaman ke arah jawaban.
5.
Jika memberi instruksi tidak cukup dengan vokal, tapi
disertai dengan gerakan tangan sebagai
isyarat untuk menegaskan dan memperjelas instruksi.
6.
Memegang/ menenangkan anak ABK tidak ditarik
tangannya, tapi shadow memegang kedua bahunya krn ini akan lebih nyaman.
7.
Menulis gerakannya harus benar, tidak boleh terbalik
karena menentang kerja saraf.
8.
Untuk memindahkan anak, jangan digendong. Tapi diprosesnya
dipecah, pertama disuruh berdiri lalu pindah, jika tak mau digelitiki. Kenapa ?
karena yang penting adalah prosesnya, bukan hasilnya.
9.
Menyiapkan kegiatan yang berstruktur baik di dalam
maupun di luar ruangan agar ABK mampu berinteraksi dengan orang lain.
10. Mengontrol emosi anak. Ketika
anak sedang tantrum (emosi) maka tidak perlu digubris, abaikan saja pura-pura
tidak tahu.
11. Reward dan punishment
tidak boleh delay, tapi harus secepatnya. Jika tertunda maka si anak tidak
faham kenapa dia harus kena sanksi.
No comments:
Post a Comment